Negara-negara seperti Amerika, Jepang, dan Australia merupakan Negara yang telah lama menguasai perpolitikan dunia. diplomasi mereka luar biasa mempengaruhi PBB, bahkan dunia (dan akhirat ?). namun bukan itu yang akan saya bahas di catatan gila saya kali ini. kali ini saya akan coba memahami indikasi negara maju melalui other side(maybe) yang nonmainstream seperti apa yang kalian banyak kira. baik, sebelumnya saya bisa dikatakan sebagai orang yang memandang rambu dengan sebelah mata. rule made to be broken, dude !! but, setelah mengikuti kuliah HAM dan KEWARGANEGARAAN yang Diampu oleh Mas Hanif dan Bu Lien, saya merasa "harus" memandang rambu-rambu itu dengan semua mata saya (termasuk mata hati dan mata kaki :p). Mas Hanif yang lulusan salah satu Universitas di Norwegia banyak bercerita mengenai pola dan perilaku pengguna jalan baik di Indonesia maupun diluar Indonesia.
yang saya tangkap adalah jika di luar Indonesia pengendara yang satu dengan yang lain saling menghargai dan memiliki rasa toleransi yang tinggi (dengan sedikit pengecualian), berbeda dengan di Negara yang sangat saya cintai ini, INDONESIA. traffic light sangat dipandang dan dihormati jika diluar sana, namun di Indonesia ? anehnya, kebanyakan orang malah tancap gas pada saat lampu kuning. bukankah lampu kuning sama dengan hati-hati ? atau sekarang sudah berubah ? lampu kuning berarti tancap gas sebelum merah datang ?
belum lagi masalah belok dan mendahului. Mas Hanif bilang, kalo diluar sana klakson adalah tanda yang diberikan jika kita ingin "memberikan" jalan bagi pengendara yang ingin mendahului. nah loh, di Indonesia ? klakson adalah tanda kalau kita ingin "meminta" jalan bagi pengendara lain. belum lagi jika di kota-kota besar semisal Yogya, mobil yang ingin belok harus menunggu beberapa menit lebih lama, hanya karena tidak ada pengendara yang mau mengalah. bukankah hak kita sama di jalan raya ? kita sama-sama bayar pajak kan ? terlepas pajaknya di sunat Gayus DKK. kalau ada uang lebih sih, bisa bayar tukang parkir untuk "menghalangi" pengendara lain, agar kita bisa "merampas" hak kita. poinnya, jika diluar warga negaranya sangat memiliki toleransi yang tinggi untuk saling memberi hak untuk sesamanya, namun di Indonesia kita harus "merampas" hak itu. negara-negara seperti yang saya sebutkan diatas merupakan negara maju yang warga negaranya sangat mematuhi rambu dan memiliki kesadaran tertib lalu lintas yang tinggi. jadi sudahkah anda tertib berlalu lintas ? jangan terlalu banyak menuntut Negara lah bung, kalau regulasi yang dibuat olehnya kalian langgar. saya bukan pembela Negara loh, saya hanya mencoba melihat masalah ini dengan perspektif saya. kalau kalian memiliki perspektif lain, sah-sah saja.
lucu memang, saya sempat berfikir apakah ini kearifan lokal Indonesia ? semacam ke-khas-an Indonesia seperti itu ? kalian jawab sendiri ya. saya hanya ingin sedikit berekspresi dengan blog saya yang usam ini. terlepas kalian tidak setuju dan ingin memaki, silahkan. saya sangat terbuka kok. telah tersedia ruang memaki di pojok bawah blog ini.
oke, sekian dulu ya blog.
see you blog.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar