Senin, Mei 30, 2011

Maafkan aku Ibu....

foto ini diambil saat liburan Juli di salah satu mall di Surabaya


Ibu maafkan saya kalau saya menulis blog malam ini bukan untukmu, tapi untuk Ayah.

Saya pernah mendengar hadist Nabi yang mengatakan jika surga ditelapak kaki ibu. namun pernahkah kita berfikir seberapa ikhlasnya seorang Ayah menyerahkan kedudukan mulia itu. sosok Ayah adalah sosok yang bertanggung jawab dan tidak pernah menyerah dalam mencari nafkah. keikhlasannya dalam menafkahi saya sungguh tiada tara. Ibu, sungguh saya tidak berniat membandingkan dirimu dengan Ayah- karena sesungguhnya kalianlah inspirasi terbesar saya. Namun izinkanlah saya sedikit bercerita tentang Ayah. Sungguh tiada terkira keikhlasan seorang Ayah dimata saya, bahkan saat nama Ibu sampai tiga kali disebut baru kemudian nama Ayah (salah satu hadist Nabi).

Mungkin orang seperti saya (perantau) memang Ibulah yang paling sering menanyakan kabar, namun batin seorang Ayah saya yakin sangatlah jauh lebih rindu terhadap anaknya; hanya saja Ayah diseluruh dunia memiliki kemampuan untuk menutupi itu; atau mungkin beliau ingin melatih anaknya agar terbiasa dengan kemandirian dan kedewasaan. Tiada pernah terbesit dibenaknya untuk lelah mencari nafkah, sangatlah wajar jika terkadang perasaan jenuh dan lelah menghampiri. Namun kehebatan Ayah adalah tidak pernah berkompromi dengan perasaan itu. Terkadang saya sempat merasa malas dan jenuh menuntut ilmu (padahal kewajiban agama), hal ini sangatlah bertolak belakang dengan kepribadian Ayah yang notabene bekerja sekuat tenaga agar saya bisa menuntut ilmu ke-jenjang yang lebih tinggi lagi. Salah satu siasat saya agar tidak malas belajar adalah dengan mengingat kegigihan Ayah dalam mencari nafkah. Apa pernah Ayah telat mengirimkan uang bulanan ? Apa Ayah pernah mengeluh dengan pekerjaannya ? TIDAK PERNAH !

Sesekali Ayah berkirim pesan dengan saya, memang canggung kelihatannya namun disaat itulah mungkin rasa rindunya sudah memuncak. Dan sebatas menanyakan kabar saya adalah obat paling ampuh bagi Ayah. Jaga dirimu baik-baik Ayah, doaku selalu menyertaimu, menyertai Ibu. Semoga amal baikmu dalam mendidikku dijadikan amal jariyah oleh Allah SWT, semoga keikhlasanmu menginspirasi saya untuk semakin pasrah kepada Allah SWT, dan Semoga kegigihan dalam mencari nafkah memotivasi saya untuk terus belajar. Amin Ya Rabbal Alamin.

(Ya Allah ampunilah dosa-dosa ku, dan dosa-dosa kedua orang tuaku. Dan sayangilah mereka seperti mereka menyangiku sejak aku kecil, Amin)

dedikasi untuk Ayah, yang begitu berjasa dalam hidup saya.

i miss you Dad !

Tidak ada komentar: